Friday, January 6, 2012

Ketoprak Jejadian

Demi sang suami yang sudah berminggu-minggu minta dibuatin ketoprak (saya belum pernah bikin ketoprak sebelumnya), akhirnya dua hari ini terkabul juga permintaannya, di rumah kami ada ketoprak jadi-jadian alias ketoprak asal jadi. Tapi percayalah, rasanya bener2 kayak di tukang ketoprak, cuma ya karena terbatasnya ini itu jadi sejadinya saja :)

Basically saya nyontek sana sini untuk resepnya - tentu saja, karena saya bukan tukang ketoprak, dan tidak punya saudara atau teman yang berprofesi sebagai tukang ketoprak :D Semua resep yang pernah saya coba dan saya tulis di sini nyontek kok, cuma biasanya memang saya ga nyontek persis2 satu resep saja, tapi liat sana sini trus ambil kesimpulan dan langsung terjun ke dapur.

Kalau mau ikutan nyontek, google saja "Resep Ketoprak", pilih yang blognya kira2 mantap dan bisa dipercaya, trus ikutin aja salah satu. Atau kalau nggak seperti saya, liat beberapa resep dan ngarang sendiri ini itunya.


Ketoprak Jejadian ala Ibu Koki


Salah satu resep ketoprak yang bisa dicontek misalnya ini. Tapi seperti saya cerita tadi di atas, ini ketoprak jadi-jadian. Jadi saya ga ikutin persis resep2 di internet karena menyesuaikan dengan bahan yang ada.

Karena saya cuma punya tempe (ketoprak yang versi kemarin pakai tahu tapi ga pakai lontong, hari ini pakai lontong tapi tahunya diganti tempe), jadi ketoprak jejadian saya hari ini isinya: lontong, tempe goreng, soun (harusnya bihun, adanya soun :D), dan tauge yang sudah direbus. Disiram pakai bumbu kacang, tabur bawang goreng dan kerupuk, jadii deh :)

Ga ada yang susah kan? Memang kebetulan semua ada di dapur sih. Karena pasar itu letaknya sekitar 3 kilometer pulang pergi dan saya masih harus naik sepeda untuk berbelanja (jalan kaki malah lebih capek, bahkan hamil seperti ini pun saya milih naik sepeda kalau harus bawa barang2 berat daripada harus jalan kaki), plus kenyataan saya suka masak dan lebih sreg kalau bahan makanan ada di dapur, jadi memang barang2 standard seperti santan, soun/bihun kering, saus sate, kerupuk biasanya distok di rumah.

Nah, balik ke ketoprak jejadian ini, bagian yang paling membuat saya malas buat ketoprak itu ada dua: bikin lontong (suami bilang pakai nasi itu ga original) dan buat bumbuya. Saya sudah tiga kali bikin lontong, pakai aluminum foil, daun pisang dan terakhir plastik... dan semuanya gagal. Yang terakhir ini bentuknya sudah seperti lontong, itu juga beli beras di plastik siap kemas di toko Asia yang tinggal direbus... tapi itu pun gagal. Bentuknya dah benar, tapi kelembekan. Untunglah kemarin lewat di warung makanan Indonesia ternyata mereka jual lontong jadi. Meskipun harganya bikin meringis, 2.5 Euro satu batang (tapi besar siihhh, bisalah buat bbrp porsi). Tapi dibanding buang2 listrik untuk masak lontong selama 3 - 4 jam saya rasa alternatif ini ok juga. Mungkin lain kali kami akan beli saja, hemat energi :D

Masalah kedua adalah bumbu ketoprak. NAH! Yang ini saya punya shorcut jitu. Baru nyoba kemarin juga sih setelah niat suci bikin dari awal (goreng kacang) langsung punah karena kelelahan. Akhirnya saya pakai bumbu kacang semi jadi (ituloh yang tinggal ditambah air panas) plus satu atau dua bawang putih dan cabe rawit yang digiling (pakai blender kering), tambah sedikit gula merah dan air jeruk nipis (malas pakai asam jawa). Jadi deeeeeeh :D

Begitulah sekelumit cerita soal ketoprak jejadian. Untuk yang jauh dari tanah Betawi dan rindu ketoprak, silakan dicoba ya. Sangat simple dan mudah untuk dibuat :)